23 Februari 2008

Puisi /9/

Di Jalan Kubur
Lencang jalan pekuburan, lengang.
rasa takutlah yang melenggang
sayang anak perawan kini kan melayang

Pepohonan risau
alamat mereka mengenal degup jantung peziarah

Mak lama tertidur
antara kota, laut dan pulau
sayang tak dikenalnya lagi

Kubawakan kau bunga setaman
kusyahadatkan air mawar dengan air mata
maka wiridku cukuplah sudah
seperti lebah yang gelisah
kemanakah pergi?

Kami lesap di dalam kemayaan
Kamikah arwah?


2006-2007

Tidak ada komentar: