Yusri
Fajar
“Mengapa
kau tanyakan lagi; apa sebab kerusuhan terjadi. Darah membanjir”(hal.93)
“Gemetar
rinduku merenangi peristiwa padamu tumpah kesah (hal.206)
“aku
ingin menulis sajak untukmu/seperti dulu, seperti dulu/di waktu kita di mabuk
rindu (hal.133)