Hanung Bramantyo Garap Film Gending Sriwijaya
Setelah sukses memproduksi film Pengejar Angin yang disutradarai oleh
Hanung Bramantyo dan Hestu Saputra, kembali Pemerintah Provinsi Sumatera
Selatan dan Putaar Production memproduksi film Gending Sriwijaya. Film yang
mengambil setting sejarah dan budaya
Sumatera Selatan ini akan dibintangi oleh Mathias Muchus, Slamet Raharjo, Julia
Perez, Agus Kuncoro, Saharul Gunawan, dan Jajang C Noer.
Dalam peluncuran film Gending Sriwijaya, Rabu
(5/9) malam di Griya Agung, Hanung Bramantyo selaku sutradara menjelaskan bahwa
film yang dia garap merupakan film yang menuturkan kehidupan masyarakat Sumsel
setelah keruntuhan Kerajaan Sriwijaya. Di mana pada masa itu bermunculan para
pendekar di setiap wilayah. Persoalan cinta, intrik, dan heroisme akan mewarnai
film garapan keduanya itu.
Bram mengaku, bahwa dalam garapan filmnya kali
ini dia ingin mengembalikan spirit film bergenre laga yang pernah muncul dalam
peta film Indonesia seperti Kesatria Madangkara, Saur Sepuh, dan lain-lain.
“Melalui film Gending Sriwijaya ini saya ingin mengembalikan tradisi yang
pernah ada dalam ferfilman Indonesia.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Selatan, Alex
Noedin yang juga bertindak sebagai Produser Eksekutif mengungkapkan rasa terima
kasih kepada masyarakat Sumatera Selatan yang telah mendukung dan memberi
apresiasi film produksi Pemrov Sumsel. “Pemrov Sumsel punya tradisi membikin
film yang bernuansa sejarah dan budaya lokal Sumatera Selatan. Untuk itu, kita
kembali memproduksi film yang mengangkat tema sejarah dan budaya.
Alex Noerdin berharap bahwa film Gending Sriwijaya nantinya dapat ditonton masyarakat luas di Indonesia, tidak saja masyarakat Sumsel yang akan menikmati film tersebut. Itu sebabnya Alex Noerdin memberi kepercayaan penuh kepada Hanung untuk menanganinya.
Alex Noerdin berharap bahwa film Gending Sriwijaya nantinya dapat ditonton masyarakat luas di Indonesia, tidak saja masyarakat Sumsel yang akan menikmati film tersebut. Itu sebabnya Alex Noerdin memberi kepercayaan penuh kepada Hanung untuk menanganinya.
Acara yang dikemas dalam Gelar Budaya dan
Silatuhrahim pada malam itu juga diisi dengan pertunjukkan Musik Gambus, Musik
Batanghari Sembilan, dan Teater Tradisional Dul Muluk dari grup Harapan Jaya
yang mendapat perhatian penuh dari lebih kurang 600 tamu undangan. (apb)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar