Di salah satu lantai Menara KL, para penyair nusantara antre baca puisi.
Boleh saja negara berselisih paham, tapi para penyair tetap ingin menjalin ikatan rasa bersaudara. Dan, begitulah tekad sekitar 100 penyair nusantara--Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura, Thailand, dan Filipina--yang berkumpul di Kuala Lumpur, 20-22 November lalu. ''Meskipun Indonesia dan Malaysia masih berselisih soal Ambalat dan tari pendet, kami, para penyair senusantara, harus tetap bersaudara,'' kata Shobier Purwanto, sekjen Komunitas Sastra Indonesia (KSI).